-->

Artikel Terbaru

Contoh Banner

Dasyatnya mengamalkan membaca sholawat Nabi

Dasyatnya mengamalkan membaca sholawat Nabi
Dasyatnya mengamalkan membaca sholawat Nabi
Dahsyatnya Membaca Shalawat Nabi
Diceritakan, tersedia seorang pemuda di zaman Nabi Musa AS yang bandelnya bukan main. Segala bentuk kejahatan dia lakukan, tanpa menyaksikan bulu. Sikat sana, sikat sini. Halal-haram, hantam saja.
Ulah pemuda ini terlalu melampaui batas dan meresahkan warga. Maka kelanjutannya warga yang kesal berencana untuk menghakimi pemuda tersebut.
Tibalah saatnya pemuda itu dihakimi massa hingga ajal merenggutnya. Tidak memadai hingga di situ, mayat si pemuda pun dilemparkan ke di dalam bak sampah.
Beberapa waktu kemudian, aneh bin ajaib, bak sampah yang berisikan tumpukan sampah yang sehari-harinya mengeluarkan bau tak sedap itu berubah menjadi semerbak mewangi.
Keajaiban ini menjadi perhatian warga. Dan karena begitu besar keingintahuan warga, mereka kelanjutannya membongkar bak sampah itu.
Apakah gerangan yang sudah terjadi? Ternyata semerbak wangi yang muncul berasal dari bak sampah tersebut, sumbernya adalah jasad pemuda nakal yang mati dihakimi massa itu.
Mengapa mayat seorang penjahat yang mati mengenaskan dan dibuang di bak sampah mengeluarkan wangi semerbak? Ketahuilah, memang pemuda tersebut, meskipun preman jahat, tetap miliki hati dan ta’zhim kepada Nabi Muhammad SAW. Inilah kemuliaan dan keagungan yang tersedia pada dirinya.
Pemuda tersebut, dikala membuka dan membaca kitab Taurat, mendapatkan tulisan Ahmad. Lalu ia amati secara seksama hingga jatuh hati kepada tulisan tersebut. Diterangkan di dalam kitab Taurat, yang bernama “Ahmad” inilah nabi terakhir yang bakal mempunyai keselamatan bagi seisi alam.
Karena sudah jatuh hati pada nama tersebut, kemanapun ia pergi, lembar yang bertuliskan Ahmad itu senantiasa dibawanya, tak pernah lepas berasal dari tangannya hingga ajal menjemputnya. Kisah ini diceritakan di dalam kitab Hujatullah ’ala al-’Alamin karya Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani.
Seorang pemuda yang nakal dan mati mengenaskan, jasadnya mengeluarkan wangi semerbak, karena begitu besarnya perasaan cinta pada lembaran yang bertuliskan Ahmad. Apalagi kita, sebagai umat Nabi yang mengamalkan ajaran dan senang bershalawat pada beliau.
Sebagai umat Islam, kita terlalu direkomendasikan untuk mengamalkan shalawat. Dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 56 disebutkan, ”Innallaha wa Malaikatahu yushalluna ’alannabi, ya ayyuhalladzina amanu shallu ’alaihi wasallimu taslima”, Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman, maka bershalawatlah”.
Betapa dahsyatnya nilai dan kedudukan shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Bahkan Allah SWT dan para malaikat-Nya pun bershalawat atas Nabi Muhammad SAW. Maka berasal dari itu, mari kita perbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga kisah di atas dapat bermanfaat, yang baik mari kita contoh, yang tidak baik mari kita buang layaknya sifat bandel pemuda di atas. mumpung masih suasana bulan maulid nabi Muhammad mari kita koreksi dan memperbanyak membaca sholawat  Allohumma Sholli'Ala muhammad
Advertisement