-->

Artikel Terbaru

Contoh Banner

Ternyata tidak seindah ucapan

Ternyata tidak seindah ucapan
Ternyata tidak seindah ucapan
Alkisah
Dalam sebuah majelis taklim, seorang ustadzah berceramah membagikan ilmunya. Dengan penuh semangat dia berkata: "Daripada suami ibu-ibu terjerumus ke dalam dosa besar, lebih baik ijinkan mereka untuk menikah lagi. Mungkin ini berat, akan tetapi pahala yang akan Ibu dapatkan atas kerelaan ini sangatlah besar".


Salah seorang ibu-ibu mengacungkan jari ingin bertanya.

"Silahkan ibu", kata ustazah.

"Terima kasih, ustadzah", ujar ibu itu memulai bicara.
"Hari ini hati saya jadi sangat senang sekali dan mulai tenang setelah mendengar apa yang barusan ustadzah sampaikan."

"Emangnya kenapa Ibu? " tanya ustadzah.

"Begini ustadzah dari dulu saya bingung bagaimana caranya memberitahukan kepada ustadzah...", sahut si ibu.

"Syukurlah kalau memang apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat buat Ibu." timpal ustadzah.

"Akan tetapi setelah mendengar ceramah ustazah barusan, saya mulai bisa memberanikan diri untuk memberitahu ustadzah..
Bahwaa..eehmmm…Sebelumnya saya mohon maaf kalau sampai sekarang belum bisa memberitahu ustadzah.."

"Beritahu saya saja, karena kebahagiaan Ibu insya Allah jadi kebahagiaan saya juga." pungkas ustadzah..

Bahwa sebenarnya 2 tahun ini, saya sudah menjadi istri kedua dari suami ustadzah".

Mendengar pengakuan Ibu itu. ustadzah seketika pingsan.....  ternyata belum siap.

Tidak lama kemudian ustadzah siuman, terus diberi minum oleh madunya sambil diajak istighfar...
Setelah istighfar dan tenang, akhir ustadzah berkata kepada madunya:
"Maafkan saya adinda.., ternyata hati ini tidak sekuat batu, tapi sekarang saya sudah paham dan harus ikhlas menerimanya...".

Sambil berpelukan, ustadzah berkata: "..kita harus menjadi Isteri-isteri yang salehah... ".

Setelah kuat, kemudian ustadzah berdiri menggandeng madunya dan melanjutkan ceramahnya dengan mengatakan ini salah satu contoh Isteri-isteri yang sabar lillahi ta'ala...
Sontak para jama’ah terharu, salah seorang ibu muda yang cantik menangis terseguk kemudian berdiri mengacungkan tangan..
"Ya silahkan ibu, apa yang Ibu mau tanyakan?" Si ibu ini dengan air mata bercucuran berkata:
"Ya ustadzah. Saya tidak tahu apakah saya ini menangis sedih atau bahagia melihat ustadzah dan madunya kompak...
Saya tidak tahu apakah saya bisa kuat karena ternyata saya adalah isteri ketiganya suami ustadzah.... "

Tiba-tiba gubrak, ustadzah pingsan lagi di susul madunya.....

Akhir cerita

Tidak lama kemudian ustadzah dan madunya siuman, terus diberi minum sambil diajak istighfar...
Setelah istighfar dan tenang, akhir ustadzah berkata: "maafkan saya adinda-adinda.., ternyata hati ini tidak sekuat batu, tapi sekarang saya sudah paham dan harus ikhlas menerimanya."

Setelah kuat, kemudian ustadzah berdiri menggandeng madu-madunya dan melanjutkan ceramahnya dengan mengatakan ini salah satu contoh isteri-isteri yang sabar lillahi ta'ala...

Sontak para jama’ah terharu.., salah seorang ibu muda yang cantik kemudian berdiri mengacungkan tangan..

Tiba-tiba .....
gubraaak, ustadzah pingsan lagi
(padahal ibu itu belum bertanya).

Acara tetap dilanjutkan, kemudian salah seorang panitia bertanya:
'Ya silakan ibu, apa yg mau ditanyakan? Kemudian jawabnya, 'Maaf pak toiletnya sebelah mana ya, saya kebelet mau pipis' ..

https://likyantok.blogspot.co.id
Advertisement